Langsung ke konten utama

10 TAHUN KOLSANA


Penyuapan Kue oleh Kepala SMP St. Antonius Padua

"Melakukan kebaikan sebagai balas atas kejahatan merupakan keutamaan yang Yesus teladankan," begitulah Ibu Hotmawanri Hasugian,S.Ag, mengantar jemaat dalam renungan. Renungan yang dibawakan dalam Ibadah Syukur Ulang Tahun Kolese Santo Antonius Padua (KOLSANA) yang kesepuluh itu dilaksanakan tepat pada 13 Juni 2022. Pada kesempatan itu, SMP St. Antonius Padua Sentani yang menjadi unit sekolah pertama KOLSANA berusia 10 tahun dan SMA Santo Antonius Padua memasuki usia 7 tahun. Kegembiraan tersebut dirayakan secara sederhana oleh segenap civitas akademika KOLSANA. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan tahun ini KOLSANA masih mengusung tema "Menjadi Bagian Kecil Yang Terbaik" dalam pelayanan pendidikan di tanah Papua. Hal ini merupakan wujud kemurnian pengabdian Yayasan Antonius Padua Papua (YAPPA) yang diusung dalam Nawarupa YAPPA. Menjadi bagian kecil yang terbaik juga merupakan penghayatan atas teladan hidup Santo Antonius Padua, Sang Pelindung Sekolah. Anak kapten Vicente Martins de Bulheos, yang lahir pada 15 Agustus 1195 itu dipilih oleh Penggagas KOLSANA, Pastor Yohanes Kore,OFM dan Pastor Nico Syukur Dister,OFM, karena keteladanan yang hendak ditimba dari pribadi Sang Santo. Berkisah dalam sambutannya, Direktur Eksekutif YAPPA, Gabriel Payong,M.Pd, mengisahkan bahwa Sang Santo yang lahir dari rahim Teresa Pais Taveira, ini sesungguhnya seorang yang dibesarkan dalam keluarga kaya dan juga seorang yang berpendidikan tinggi dalam Ordo Agustinus. Tetapi ketika memilih bergabung dalam persaudaraan Fransikan, beliau mengambil pekerjaan-pekerjaan remeh didalam biara seperti mengepel dan beberes rumah. Pilihan untuk melepaskan statusnya sebagai anak bangsawan yang berpendidikan tinggi itu membuatnya menjadi pribadi yang bersahaja. Pada tahun 1221, dalam Kapitel yang dipimpin oleh Santo Fransiskus sendiri, khotbah Antonius amat dipuji. Sama terkesimanya dengan para Saudara Dina se-biara dengan Antonius, Paus Gregorius yang pernah mendengar Khotbah Antonius juga memberikan gelar ahli kitab suci kepada Santo dengan banyak mukjizat ini. Sedangkan oleh Paus Pius XII, Antonius diberi gelar "Pujangga". 

Direktur Eksekutif YAPPA, Gabriel Payong,M.Pd
sedang memberikan sambutan.

Menutup kisah menarik tentang Santo Antonius, Direktur mengutarakan harapan agar segenap civitas akademika KOLSANA mengambil teladan kesederhanaan Santo Antonius Padua. Menjadi kecil bukan untuk mnjadi pusat perhatian dan dilayani, tetapi untuk melayani. Melayani di KOLSANA membutuhkan komitmen untuk menjadi kecil agar dapat mengasihi dengan tulus kepada setiap orang yang hadir di KOLSANA, terutama peserta didik yang datang dari berbagai latar belakang yang sederhana. Hanya perlu melakukan tindakan-tindakan kecil seperti disiplin waktu baik mengajar atau belajar, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, merupakan wujud keteladanan yang sederhana tapi mulia kepada Santo Antonius," tutup Direktur dalam sambutannya. 

Civitas Akademika KOLSANA

Seperti Antonius yang bersahaja, SMP St. Antonius Padua yang mengusung kesederhanaan yang luhur dari Santo Antonius Padua, kini dianugerahi banyak pengakuan pada usia 10 tahun. Sekolah yang banyak menerima anak-anak dari Panti Asuhan Polomo ini baru saja dianugerahi akreditasi A (unggul) oleh pemerintah melalui badan akreditasi nasional. Pengakuan itu bukan sebuah hadiah tetapi merupakan sebuah komitmen dari segenap guru dan kepala sekolah. Sekolah yang kini masuk dalam nomiasi sekolah penggerak ini bahkan memiliki guru penggerak terbanyak (tiga orang) se-Kabupaten Jayapura , yaitu Rianto Jaya,S.Pd, Elisabeth Renyaan,S.Pd, dan Marsianus Olaman Sili,S.Pd. Tidak berbeda jauh dengan SMP, SMA Santo Antonius Padua yang baru berusia 7 tahun ini juga mengambil komitmen yang sama untuk memberikan layanan pendidikan terbaik bagi putra-putri di Papua. Itu terbukti dengan akreditasi B pada usianya yang ke 4 tahun. Kini ke dua sekolah ini bersiap-siap mengembangkan layanan pendidikan lebih luas di seluruh pelosok Papua yang kini sudah manampung anak-anak dari daerah seperti Mamberamo Raya, Dogiay, Intan Jaya, Nabire, Deiyai, Keerom, Wamena, dan Pegunungan Bintang. 

Prosesi Tiup Lilin oleh Kepala-Kepala Sekolah di KOLSANA

Sebagai ungkapan syukur sekaligus menghangatkan kebersamaan, acara sederhana ini mengusung konsep melayani dengan kasih yang ditunjukkan Kedua kepala sekolah, Fransina Hikinda, S.Si (kepala SMP) dan Mercelina M. Olla,S.Pd dalam prosesi tiup lilin dan dilanjutkan dengan menyuapi peserta didiknya. Acara yang sederhana bertabur kasih itu ditutup dengan makan bersama guru dan peserta didik di aula SMP St. Antonius Padua. 

Penyuapan Kue oleh Kepala SMA Santo Antonius Padua



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAWARUPA YAPPA

  Sosok Santo Antonius Padua merupakan teladan karya Yayasan Antonius Padua Papua; Pulau Papua berwarna hijau menampilkan tanah Papua yang subur dan dipenuhi dengan kehidupan; Tulisan yang  berwarna coklat mengartikan bahwa Yayasan Antonius Padua Papua merupakan yayasan yang memiliki stabilitas dan kuat (kemandirian), sebagai tempat berpijak yang menumbuhkan kebaikan dan kehidupan seperti tanah; Lingkaran kuning dan putih di dalam sebagai tanda bahwa manusia hakekatnya adalah suci dan murni seperti Sang Pencipta sendiri ;  Lingkaran merah bagian luar memberikan arti tentang keberanian dan pengorbanan yang didasari pada kemurnian cinta kasih yang Injili yang dipancarkan oleh Santo Antonius Padua; Bagian Obor yang melampaui lingkaran sebagai usaha Yayasan Antonius Padua untuk menyodorkan cahaya untuk menerangi setiap orang. Bagian pulau Papua pada kiri yang ada di luar lingkaran sebagai tanda bahwa usaha Yayasan Antonius Padua untuk membawa generasi Papua kepada semangat In...

PERAYAAN SYUKUR KELULUSAN KELAS IX SMP ST. ANTONIUS PADUA

Dalam suasana yang sederhana, penuh nuansa kekeluargaan, perayaan syukur atas kelulusan peserta didik kelas IX SMP St. Antonius Padua Sentani dilangsungkan(17/6/2022). Bertempat di aula SMP St. Antonius Padua Ibadah seorang Master of Ceremonial, Claudius Petege, membacakan rangkaian acara syukur. Dihadapan para guru, alumnus, dan peserta didik di Kolese Santo Antonius Padua (KOLSANA), Klau, begitu ia biasa disapa, membuka acara dengan mengajak hadirin yang ada untuk tenang dan mengikuti perayaan sabda.  Claudius Petege, Master of Ceremony Suasana kembali khidmat ketika lantunan syukur membuka perayaan sabda. Dalam renungannya, pemimpin ibadah menyampaikan nasihat kepada peserta didik baik yang akan lulus maupun yang masih berproses di KOLSANA untuk terus memanfaatkan waktu secara bijak. "Investasikan waktu untuk belajar, maka kamu akan mendapat pengetahuan. Dengan pengetahuan yang luas dan karakter yang baik, setiap orang akan mencapai apa saja yang ia inginkan," renung Gabri...

BAHAGIA KARENA DICINTAI

REKOLEKSI ASRAMA KOLSANA "Manusia tercipta secara khas. Ia tidak serupa dengan ciptaan yang lain atau serupa dengan tanah, materi yang digunakan untuk membentuk jasmaninya. Manusia itu istimewa karena serupa dengan pencitpaNya. Bahkan ia hidup oleh hembusan nafas Sang Khalik (bdk. Kej. 1:26-31). Oleh karena itu, manusia adalah sebagian kebaikan Allah. Ia indah dan mulia seperti Allah sendiri. Manusia yang menyadari hakikat ini adalah yang paling bahagia. Sebab sekalipun ia ditinggalkan oleh seluruh dunia, ia akan tetap percaya bahwa Allah tetap mencintainya. Orang dengan kesadaran macam ini, akan terus mensyukuri rahmat keserupaannya dengan Allah melalui tindakan mengasihi sesama yang lain."  Penggalan refleksi di atas merupakan permenungan penulis atas bahan rekoleksi yang dibawakan oleh Pastor Tarsisius Sina Lengari, OFM bagi 20 anak asrama Kolese Santo Antonius Padua  (9 putra dan 11 putri) , pada 16 Mei 2022 di Novisiat Laverna Biara Antonius, Sentani. Dalam Sesi Pertama,...